Menjaga kesehatan dan produktivitas ayam petelur adalah kunci sukses dalam usaha peternakan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi hal ini adalah kebutuhan pakan ayam petelur perhari.
Sebab, pakan yang tepat harus sesuai dengan kebutuhan nutrisi ayam pada setiap fase pertumbuhannya. Jika Anda baru memulai usaha di bidang ini, simak juga ulasan kami tentang Panduan Cara Ternak Ayam Petelur untuk Pemula.
Ayam petelur membutuhkan pakan yang berbeda sesuai dengan fase pertumbuhannya. Tiga fase utama yang harus diperhatikan adalah fase starter, grower, dan layer.
Setiap fase ini memerlukan pakan dengan kandungan nutrisi yang berbeda untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitas optimal. Berikut rinciannya:
Pada fase ini ayam yang baru menetas membutuhkan pakan dengan kandungan protein tinggi untuk mendukung pertumbuhan tulang dan kekebalan tubuhnya.
Jadi, pakan starter sebaiknya mengandung sekitar 20% protein, serta asam amino, vitamin, dan mineral esensial. Pada usia ini, anak ayam harus diberikan pakan starter selama enam minggu pertama sebelum beralih ke grower.
Setelah fase starter, ayam memasuki fase grower di mana pertumbuhannya lebih fokus pada pembentukan otot dan bulu. Pada usia 6-12 minggu, pakan grower harus mengandung sekitar 17,5% protein.
Sementara pada usia 12-15 minggu, kandungan proteinnya dapat diturunkan menjadi 15,5%. Pada fase ini, kebutuhan kalsium mulai meningkat untuk persiapan produksi telur nantinya.
Setelah ayam mencapai usia 16 minggu dan mulai bertelur, mereka semakin memerlukan pakan layer yang kaya akan kalsium dan protein
Pakan layer sebaiknya mengandung sekitar 16-20% protein dan 4,40-4,75% kalsium untuk mendukung produksi telur berkualitas tinggi. Di tahap ini, pemberian omega-3 juga dapat meningkatkan kualitas telur yang dihasilkan..
Jumlah kebutuhan pakan ayam petelur perhari pada dasarnya bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti suhu lingkungan, jenis ayam, umur, dan bobot badan ayam. Berikut adalah panduan umum untuk konsumsi pakan harian ayam petelur berdasarkan tipe ayam:
Kualitas pakan dengan nutrisi lengkap dan seimbang sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan.
Misalnya, pemberian pakan yang kaya omega-4 dapat meningkatkan kandungan omega-3 dalam telur, menjadikannya lebih bergizi dan bernilai jual lebih tinggi.
Contoh lain, pakan yang mengandung prebiotik dan probiotik dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan kesehatan pencernaan ayam, sehingga dapat bertelur dengan optimal.
Idealnya, pakan bisa diberikan 4-9 kali dalam sehari. Namun pada periode starter, pakan harus selalu tersedia sepanjang hari karena pertumbuhan ayam sangat cepat dan konsumsi pakan tinggi.
Sementara pada periode grower dan layer, pakan idealnya diberikan 2-3 kali sehari: pagi, sore, dan malam. Pakan sebaiknya lebih banyak diberikan pada sore dan malam hari, karena ayam makan lebih banyak pada waktu-waktu tersebut.
Menghitung kebutuhan pakan ayam petelur per hari memerlukan penyesuaian berdasarkan usia dan jenis ayam. Anda bisa cek 8 Jenis Ayam Petelur yang Paling Berkualitas berikut ini.
Sebagai contoh, jika seorang peternak memiliki 1000 ekor ayam petelur dengan jenis strain Hy-line yang berusia 14 minggu, maka kebutuhan pakan hariannya dapat dihitung sebagai berikut:
Adapun terkait komposisi, pakan campuran biasanya terdiri dari jagung (50%), konsentrat (35%), dan bekatul (15%). Jadi, kebutuhan untuk contoh di atas yaitu 36 kg jagung, 25,2 kg konsentrat, dan 10,8 kg bekatul per hari.
Sudah paham bagaimana cara menghitung kebutuhan pakan ayam petelur perhari? Jika iya, pahami juga bagaimana Sistem Kandang Ayam Petelur yang Perlu Anda Ketahui.
Jika membutuhkan partner distribusi telur, Anda bisa hubungi kami di Indofarm. Cek daftar produk selengkapnya dan baca berbagai panduan informatif lainnya di halaman blog.