Tumbuh kembang anak merupakan masa yang penting bagi setiap orang tua. Salah satu hal yang dijadikan acuan adalah tinggi badan anak ideal. Dengan tinggi badan yang sesuai standar, anak dapat dikategorikan sehat.
Namun pada kenyataannya, tidak semua anak memiliki tinggi badan yang ideal. Bahkan ada beberapa yang tingginya lebih pendek dibandingkan dengan teman sebaya mereka. Perbedaan tinggi tersebut seringkali membuat orang tua menjadi khawatir.
Memantau tinggi anak merupakan kewajiban untuk semua orang tua. Pasalnya saat ini tinggi badan dijadikan indikator utama untuk mengukur status gizi seorang anak. Sehingga Anda harus memastikan bahwa tinggi badan anak tidak kurang dan sesuai standar.
Dengan tinggi badan anak ideal, status gizinya dapat dinyatakan baik. Adanya penentuan status gizi tersebut adalah untuk mencegah meningkatnya angka stunting yang kini menjadi permasalahan kesehatan pada anak.
Stunting merupakan kondisi tubuh dengan tinggi badan di bawah standar. Kondisi tersebut disebabkan karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga proses tumbuh kembang anak menjadi terhambat dan tertinggal dari teman-teman seusianya.
Oleh karenanya, Anda perlu memperhatikan ciri-ciri anak sehat untuk memastikan anak Anda tumbuh dengan baik. Kunjungi artikel berikut untuk penjelasan lebih lanjut “Moms Wajib Tahu, Inilah 7 Ciri Anak Sehat!“.
Standar tinggi badan anak yang ideal di setiap negara berbeda-beda. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor genetika dan sumber pangan yang dikonsumsi untuk memenuhi gizi harian. Di Indonesia rata-rata tinggi badan setiap anak adalah sebagai berikut:
Tinggi badan anak laki-laki:
Usia | Tinggi Badan |
1 tahun | 71,7 cm |
2 tahun | 81,5 cm |
3 tahun | 89,0 cm |
4 tahun | 95,8 cm |
5 tahun | 102,0 cm |
6 tahun | 107,7 cm |
7 tahun | 113,0 cm |
8 tahun | 118,0 cm |
9 tahun | 122,9 cm |
10 tahun | 127,7 cm |
11 tahun | 132,6 cm |
12 tahun | 137,6 cm |
13 tahun | 142,9 cm |
14 tahun | 148,8 cm |
15 tahun | 155,2 cm |
16 tahun | 161,1 cm |
Tinggi badan anak perempuan:
Usia | Tinggi Badan |
1 tahun | 69,8 cm |
2 tahun | 79,2 cm |
3 tahun | 87,8 cm |
4 tahun | 95,0 cm |
5 tahun | 102,2 cm |
6 tahun | 106,6 cm |
7 tahun | 111,8 cm |
8 tahun | 116,9 cm |
9 tahun | 122,1 cm |
10 tahun | 127,5 cm |
11 tahun | 133,5 cm |
12 tahun | 139,8 cm |
13 tahun | 145,2 cm |
14 tahun | 148,7 cm |
15 tahun | 150,5 cm |
16 tahun | 151,6 cm |
Namun tinggi badan tersebut masih bisa disesuaikan lagi dengan berat badan dan faktor lainnya. Untuk memastikan bahwa anak memiliki tinggi badan yang ideal, Anda bisa datang ke dokter atau ahli gizi. Dokter akan memberikan informasi yang lebih valid untuk mengetahui status gizi anak.
Meskipun tinggi badan anak ideal sudah ada standarnya, namun tidak semua anak memiliki tinggi yang sama. Bahkan ada beberapa yang tingginya kurang. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, seperti:
Faktor utama yang memiliki pengaruh terbesar pada perkembangan tinggi badan anak adalah genetika atau keturunan. Umumnya tinggi anak akan mengikuti orang tua. Semakin tinggi orang tua akan mempengaruhi pertumbuhan seorang anak.
Terpenuhinya asupan nutrisi harian menjadi salah satu penentu utama tinggi badan anak. Untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi anak, pastikan Anda memberikan makanan yang berkualitas. Sehingga tinggi badan bisa tumbuh optimal.
Asupan gizi seorang anak harus dicukupi dari usia dini. Bahkan lebih baiknya lagi Anda sudah memberikan nutrisi yang cukup sejak anak masih di dalam kandungan. Anda bisa mencukupi asupan nutrisi dengan berbagai sayur dan buah yang kaya akan vitamin.
Untuk memenuhi asupan nutrisi, dibutuhkan makanan yang bergizi untuk anak Anda. Oleh karena itu, telur bisa menjadi pilihan Anda.
Telur mengandung banyak jenis gizi yang dibutuhkan oleh anak. Jika Anda mencari telur berkualitas yang bisa memaksimalkan asupan gizi anak Anda, kami merekomendasikan Telur Hijau Ayam Hitam dari Indofarm.
Waktu tidur dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. Jika durasi tidurnya kurang, maka kemungkinan pertumbuhan tinggi badan anak akan terganggu. Bahkan dengan kualitas tidur yang buruk, anak akan rentan mengalami masalah kesehatan lainnya.
Setiap anak memiliki waktu tidur yang berbeda-beda. Lamanya waktu tidur tersebut ditentukan berdasarkan usia. Untuk bayi waktu tidur yang ideal biasanya 18 jam per hari. Sedangkan untuk balita adalah sekitar 10 hingga 13 jam.
Tetapi jika Anda memiliki anak yang sudah mulai beranjak remaja dan masuk ke sekolah, maka waktu tidurnya adalah 8 sampai 11 jam per hari. Pastikan untuk tetap mengontrol jam tidur anak meskipun ia sudah tumbuh besar.
Salah satu faktor penting yang perlu Anda perhatikan selama masa tumbuh kembang anak adalah kondisi kesehatan. Seorang anak yang memiliki kondisi atau masalah kesehatan tertentu biasanya akan cenderung mempunyai tinggi badan kurang.
Beberapa penyakit bawaan sejak anak lahir dapat menghambat proses tumbuh kembang. Untuk mencegah masalah tersebut Anda bisa melakukan pengecekan kondisi kesehatan ke dokter anak. Dengan begitu Anda bisa menurunkan risiko terburuk.
Selain masalah kesehatan, efek samping obat juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan anak. Biasanya seorang anak yang mengonsumsi kandungan steroid dalam jangka panjang proses tumbuh kembangnya jadi terhambat dan terganggu.
Efek samping zat tersebut sama dengan kemoterapi atau radiasi dengan dosis tinggi. Menjalani tindakan kemoterapi di usia anak-anak akan menyebabkan tinggi badan lebih pendek meski sudah memasuki masa remaja maupun dewasa.
Tinggi badan anak ideal merupakan faktor penting untuk menentukan kondisi kesehatan. Seorang anak yang memiliki tinggi sesuai standar dan berdasarkan usianya, dapat dinyatakan sehat. Sedangkan jika tinggi badannya kurang, maka bisa jadi ia mengalami stunting atau kekurangan gizi.
Oleh karenanya, berikan asupan gizi yang terbaik untuk anak Anda. Salah satunya, Anda bisa memberikan telur yang bernutrisi tinggi seperti Telur Indofarm. Telur ini kaya akan omega 3 yang juga baik untuk perkembangan otak anak.
Kunjungi halaman produk Indofarm untuk informasi lebih lanjut.