Stunting jadi isu yang semakin dibahas hingga kini, sebab sebanyak 21,6% kasus masih ditemukan di Indonesia. Upaya pencegahan stunting pada ibu hamil menggunakan konsep ‘protein hewani cegah stunting’, melihat akar masalah dari sang ibu yang kekurangan nutrisi ketika hamil.
Selain itu, stunting juga terjadi akibat praktik memberi makan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Semestinya, baik saat hamil hingga melahirkan, sangat penting memperhatikan asupan nutrisi bagi ibu dan anak, salah satunya melalui pemenuhan protein hewani.
Rentan terjadi pada anak-anak usia dini, stunting berkaitan erat dengan tingkat asupan makanan dari protein hewani yang masih rendah. Penduduk Indonesia ternyata lebih banyak mengonsumsi protein nabati, sejumlah 60%, yang komposisinya berasal dari padi-padian sebanyak 26,9 gram.
Sedangkan, tingkat konsumsi protein hewani yang berupa daging-dagingan dan ikan berada di bawah 40 gram. Jumlah tersebut masih kalah jauh apabila dibandingkan dengan tingkat konsumsi protein hewani pada negara dengan kasus stunting rendah.
Perlu diketahui bahwa protein hewani dan nabati berbeda kandungan nutrisinya. Protein hewani bisa diandalkan sebagai sumber zat gizi makro, sebab terdapat asam amino esensial yang krusial untuk mendorong enzim serta hormon pertumbuhan pada tubuh.
Protein hewani pun mengandung mineral dan juga vitamin untuk mendorong pertumbuhan kognitif anak. Apabila sejak balita sudah kekurangan protein hewani, maka risiko mengalami stunting akan lebih besar 1,6 kali.
Jadi, Anda bisa mulai dengan memperbanyak asupan protein hewani seperti daging, ikan, susu dan produknya, unggas, hingga telur. Mendapatkan telur berkualitas dan padat nutrisi bisa melalui Indofarm, yang standar peternakannya sangat tinggi sehingga mutu telur terjamin.
Setiap produk hewani cegah stunting memiliki kandungan vitamin dan mineral berbeda, sebagai contoh:
Untuk memastikan protein hewani mudah diserap dalam saluran pencernaan, Anda perlu memastikan bahwa kandungan vitamin dan juga mineralnya tinggi. Melihat hal tersebut, triknya adalah mengonsumsi berbagai jenis protein hewani secara berkesinambungan.
Ini berlaku terutama bagi kelompok masyarakat yang rentan terkena dampak stunting, seperti ibu hamil, balita, ibu menyusui, hingga anak-anak di bawah 2 tahun.
Kelompok masyarakat tersebut perlu meningkatkan konsumsi protein hewani cegah stunting, sebab sedang dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jika pada periode 1000 HPK tersebut bisa mengatasi gangguan gizi, maka risiko stunting dan gizi buruk pun akan menurun.
Selain memenuhi kebutuhan protein hewani, Anda bisa menerapkan berbagai tips di bawah ini agar dapat mencegah stunting terjadi pada anak:
Begitu cara protein hewani cegah stunting serta tips lain untuk mencegahnya. Memenuhi kebutuhan protein hewani yang terjangkau bisa Anda lakukan dengan konsumsi telur ayam berkualitas. Indofarm jadi penyedia telur ayam terlengkap yang bisa diandalkan.
Dalam mengonsumsi telur, selain memperhatikan teknik memasak, jangan lupa juga untuk memilih telur dengan kandungan nutrisi baik, seperti smart eggs, telur ayam kampung organik dan telur hijau ayam hitam yang mengandung omega-3.
Sebab, telur yang diperkaya omega-3 memiliki kandungan asam lemak esensial atau jenis lemak sehat yang bermanfaat bagi perkembangan otak dan saraf, menjaga kesehatan jantung, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kini Anda pun bisa mendapatkan telur omega-3 dengan kualitas terbaik dan fresh hanya dari Indofarm. Kunjungi halaman produk untuk informasi selengkapnya.