Telur merupakan makanan favorit keluarga karena memiliki rasa yang enak dan nutrisi yang tinggi. Wajar telur menjadi makanan kesukaan orang diseluruh dunia. Tapi, tahukah kamu dibalik semua hal baik itu, ada sisi bahaya yang dimiliki telur yang disebabkan Salmonella dan Aflatoksin?
Telur yang bersih, segar, dan bahkan tidak ada retakan, bisa memiliki kemungkinan mengandung bakteri Salmonella dan Aflatoksin. Mereka memang terkenal dapat menyebabkan penyakit melalui makanan.
Baca Juga: Sisi “Jahat” Dibalik Kandungan Nutrisi Telur
Untuk penjelasan mengenai bakteri salmonella, silakan simak di artikel kami yang berjudul Bahaya Bakteri Salmonella pada Makanan yang Tidak Matang. Pada artikel kali ini, kita akan fokus kepada Aflatoksin yang tidak kalah bahaya jika terkonsumsi.
Apa itu Aflatoksin, bagaimana sejarahnya, dan apa dampaknya terhadap kesehatan kita?
Yuk langsung saja kita bahas!
Aflatoksin adalah toksin yang dihasilkan dari metabolisme jamur kapang. Dilansir dari Wikipedia, beberapa jenis kapang yang menghasilkan toksin ini diantaranya adalah A.bombycis, A. ochraceoroseus, A. pseudotamari, A.tamarii, Emericella astellata dan Emericella venezuelensis.
Toksin ini ditemukan di berbagai daerah dengan iklim panas dan lembab. Kriteria panas dan lembab di sini adalah suhu berkisar di 27-40˚C dan kelembaban 85%. Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa memiliki iklim tropis yang panas dan lembab. Dengan iklim tropis, Indonesia memiliki kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan toksin ini. Hal ini tentunya berbahaya bagi produk peternakan-peternakan di Indonesia karena rentan tercemar Aflatoksin.
Toksin ini memiliki senyawa yang tetap stabil dan memiliki daya tahan yang cukup untuk bertahan saat proses pengolahan makanan. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati saat mengolah maupun menyajikan makanan.
Toksin ini pertama kali ditemukan di Inggris pada tahun 1960. Saat itu, sekitar seratus ribu kalkun mati secara tiba-tiba. Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata mereka mati setelah memakan pakan ternak berupa kacang tanah. Setelah kejadian itu, penyakit ini diberi nama “Turkey X”. Penelitian lebih lanjut dilakukan atas kacang tanah yang diberikan pada kalkun, dan ditemukan bahwa kacang tanah tersebut mengandung aflatoksin.
Di Indonesia pun pernah terjadi kontaminasi aflatoksin yang cukup besar. Pada tahun 2003, produk olahan kacang tanah yang diekspor ke luar negeri banyak ditolak oleh negara-negara lain karena mengandung toksin ini lebih tinggi dari batas yang sudah ditentukan.
Keracunan yang disebabkan toksin ini telah terjadi hampir di seluruh dunia, terutama negara berkembang. Berikut dampak yang bisa ditimbulkan jika terkonsumsi oleh manusia:
Karsinogen adalah zat penyebab kanker yang sangat berbahaya bagi manusia. Zat ini memicu tumbuhnya sel kanker, terutama pada organ hati. Pada hewan, zat ini akan menyebabkan penyakit liver yang ditandai dengan menurunnya produksi susu, telur, ataupun berat tubuh hewan itu sendiri.
Genotoksik adalah kemampuan untuk merusak informasi genetik dalam sel tubuh, yang mengakibatkan mutasi sel. Efek genotoksik bisa menyerang sepanjang rantai DNA, kerusakan struksur DNA secara keseluruhan, ataupun kerusakan pada struktur kromosom yang mengandung DNA.
Hepatoksik berarti toksin ini memiliki kemampuan untuk merusak organ hati. Hati merupakan pemeran penting dalam proses metabolisme makanan, sehingga menjadi organ yang terdampak oleh racun dari makanan. Hal ini bisa memicu penyakit hepatitis akut letal dan mual, sakit di bagian perut, dan dapat mengakibatkan kematian.
Jika toksin ini tidak bisa dikeluarkan melalui sistem pencernaan kita, maka akan dikeluarkan melalui urin. Hal ini menimbulkan risiko baru, yaitu rusaknya ginjal karena paparan toksin. Hal ini sangat berbahaya bagi ginjal dan dapat memengaruhi fungsi fisiologisnya.
Imunosupresif adalah zat yang membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Hal ini tentunya berbahaya karena kita menjadi lebih rentan terserang berbagai jenis penyakit.
Baca Juga: Jangan Makan Telur Organik Sebelum Anda Tahu Hal Ini!
Aflatoksin sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia. Meskipun tubuh manusia bisa menoleransi sedikit toksin ini, tapi jika dalam jumlah besar, efek toksin ini tidak bisa disepelekan.
Telur menjadi salah satu makanan yang rawan terkontaminasi toksin ini. Untuk itu, kita harus berhati-hati saat akan membeli telur. Pilihlah telur dari peternakan yang berkualitas baik, dan memiliki standar kebersihan tinggi.
Telur Indofarm dihasilkan dari peternakan modern yang terjamin kebersihan dan keamanannya. Telur Indofarm telah lolos uji bebas bakteri Salmonella dan Aflatoksin. Selain itu, telur Indofarm mengandung omega 3 dan nutrisi yang tinggi, serta dihasilkan secara alami sehingga terbebas dari bahan kimia berbahaya.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi keluargamu, pilihlah telur Indofarm! Indofarm menjual telur omega 3 organik (Smart Eggs), telur ayam kampung omega 3 organik, telur puyuh omega 3 organik, serta telur hijau dari ayam hitam organik.
Indofarm, Telur Fresh Hari Pertama !
Klik di sini untuk informasi produk Indofarm lebih lanjut!