Feed Conversion Ratio atau FCR ayam broiler sangat penting perannya bagi para peternak. Sebab, tingkat efisiensi pakan serta produktivitas ayam dalam budidaya ayam broiler akan lebih mudah diketahui. Melalui metode penghitungan rasio konversi pakan yang akurat, Anda bisa meminimalkan biaya produksi.
Selain itu, profitabilitas serta keberlanjutan usaha pun lebih mudah tercapai. Terlebih bila menggunakan rekomendasi pakan ayam broiler. Maka dari itu, simak panduan selengkapnya berikut!
Untuk memulai pembahasan, mari pahami definisi hingga peran FCR dalam beternak ayam broiler.
Apa itu FCR ayam? Pada ayam broiler, FCR adalah perbandingan dari banyak pakan yang dikonsumsi dengan berat yang ayam tersebut hasilkan. Lebih jelasnya, FCR merupakan tolok ukur jumlah pakan yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan 1 kg (satu kilogram) daging ayam broiler.
Semakin kecil FCR, akan semakin baik bagi para peternak. Artinya, penggunaan pakan ketika beternak ayam broiler sudah efisien.
Tingkat FCR krusial karena akan berdampak secara langsung pada profitabilitas perannya. Terutama mengingat pakan adalah pengeluaran terbesar pada produksi ayam broiler. Itulah mengapa, menjaga efisiensi biaya pakan sangat penting demi menghasilkan profit.
Melalui FCR, budidaya ayam broiler akan semakin produktif, biaya produksi berkurang, serta penggunaan pakan lebih efisien.
Lebih lengkapnya, nilai FCR yang rendah mengindikasikan bahwa Anda hanya butuh sedikit pakan untuk menghasilkan 1 kg daging. Ini juga mengartikan bahwa penyerapan gizi pada ayam broiler maksimal. Jadi, produksi ayam pun bisa dioptimalkan setelah mengetahui FCR.
Setelah mengetahui apa itu FCR pada ayam broiler, berikut langkah-langkah penghitungannya secara akurat:
Pertama, Anda perlu menghitung berat dari ayam broiler sebelum diintensifkan untuk ternak. Ini akan menjadi penentu kesuksesan dan efektivitas ternak dengan pemberian pakan yang intensif saat pemeliharaan.
Hitung berapa total keseluruhan pakan yang diberikan pada ayam per satu periode produksi. Umumnya, pakan didapatkan dalam bentuk sak. 1 sak dapat berisi macam-macam berat pakan, namun biasanya puluhan kilo pakan atau 50 kg dalam ukuran standarnya.
Selanjutnya, hitunglah berapa pakan yang dikonsumsi per ekor ayam. Ini akan memengaruhi tingkat konsumsi pakan secara keseluruhan. Faktor yang memengaruhi konsumsi pakan antara lain kualitas pakan itu sendiri. Bila ingin efisien, pakan harus bernutrisi serta bebas dari kontaminan.
FCR ayam broiler harus akurat penghitungannya. Ketahui berat rata-rata ayam agar Anda tahu perkembangan dari proses pemeliharaannya. Tahap ini akan memberikan gambaran mengenai efektivitas pakan untuk mendapatkan target produksi ayam broiler yang diinginkan.
Rumus dari FCR adalah:
Total konsumsi pakan : total berat ayam keseluruhan
Kedua ukuran tersebut dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Sebagai contoh kasus, terdapat 10.000 ayam broiler dengan umur budidaya 33 hari serta bobot rata-ratanya 2 kg.
Per periode memerlukan 500 sak pakan yang setara dengan 25.000 kg (1 sak £. Adapun total keseluruhan ayam adalah 20.000 kg (10.000 x 2 kg).
Maka dari itu, feed conversion rate yang dihasilkan adalah:
25.000 : 20.000 = 1,25
FCR 1,25 ini berarti Anda butuh 1,25 kg pakan untuk hasilkan 1 kg daging. Semakin kecil FCR, maka semakin efisien pemberian pakan.
Sebab, penyerapan gizi ayam broiler berjalan maksimal untuk mencapai bobot yang diinginkan/sesuai standar. FCR rendah juga berarti profitabilitas tinggi karena biaya pakan bisa lebih hemat. Produktivitas dan keberlanjutan usaha pun bisa terlaksana dengan baik.
Kini, Anda paham tentang FCR ayam broiler untuk profitabilitas maksimal. Selain sebagai pedaging, FCR juga bisa diterapkan pada ayam petelur. Indofarm memiliki FCR yang bagus dengan didukung sistem budidaya ayam petelur terbaik.
Produk telur kami terjamin bersih karena penerapan standar kesehatan maksimal. Jadi, jangan ragu hubungi kami dan dapatkan telur untuk keluarga hanya di Indofarm! Cek juga blog kami untuk dapatkan rekomendasi pakan ayam broiler dan informasi lainnya!