Suhu penetasan telur ayam dapat memengaruhi keberhasilan proses penetasan. Oleh karena itu, peternak perlu memerhatikannya dengan cermat agar dapat memberikan suhu yang sesuai saat proses penetasan telur.
Pada proses penetasan telur ayam, suhu tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan telur menjadi gagal gagal menetas. Lalu, berapa suhu ideal yang dianjurkan saat proses penetasan telur? Berikut informasinya!
Pada proses penetasan telur sangat penting untuk mengatur temperatur suhu yang tepat. Adapun kisaran suhu yang dianjurkan yaitu sekitar 37,5°C sampai 40°C pada mesin tetas atau inkubator.
Pada suhu yang terlalu tinggi (tapi masih dalam batas wajar sehingga tidak membunuh embrio), telur akan menetas dalam waktu yang lebih cepat dari waktu normalnya, yaitu kurang dari 21 hari. Meskipun demikian, hal ini ternyata berdampak kurang baik pada anak ayam yang menetas.
Anak ayam cenderung akan lebih lemah dan berisiko lebih tinggi mengalami kematian. Selain itu, berpotensi adanya kelainan pada anak ayam seperti pada kaki atau kepala anak ayam.
Sementara itu, suhu yang terlalu rendah (tapi tidak sampai membunuh embrio) dapat menyebabkan waktu penetasan menjadi lebih lama dari waktu normalnya, yaitu lebih dari 21 hari.
Hal ini mengakibatkan telur kehilangan kelembapan sehingga anak ayam jadi kesulitan untuk keluar dari cangkang telur. Akibatnya, anak ayam yang menetas juga cenderung lebih lemah dan mudah terkena penyakit.
Untuk memperbesar peluang penetasan telur menggunakan mesin tetas, sebaiknya Anda mengikuti beberapa tips di bawah ini:
Pada saat telur baru saja dipanen, Anda dapat membersihkannya terlebih dahulu menggunakan lap yang sudah dibasahi menggunakan air dan menggunakan sabun yang aman. Jika telur tidak akan langsung ditetaskan, simpanlah di tempat yang bersih, terhindar dari panas, dan tidak bau.
Sebelum digunakan, ada baiknya mesin tetas dibersihkan terlebih dahulu menggunakan air yang tidak dicampur bahan kimia apapun. Selanjutnya, atur suhu mesin pada 38°C selama 24 jam sebelum digunakan. Tujuannya agar suhu mesin dapat lebih stabil.
Proses pengaturan suhu awal harus dilaksanakan dengan hati-hati. Terutama jika Anda baru pertama kali menggunakan mesin tersebut. Temperatur yang terlalu tinggi akan lebih berbahaya ketimbang suhu yang terlalu rendah bagi telur. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengatur suhu pada batas paling rendah dulu.
Suhu tetas yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan embrio menjadi terlalu cepat. Hal ini menurunkan tingkat keberhasilan penetasan.
Termometer atau alat pengukur suhu harus ditempatkan pada posisi yang tepat, yaitu di atas telur. Hindari menyimpan alat ini di dinding belakang, di dekat kaca, atau ditempel pada pintu.
Perlu diketahui bahwa akan terdapat perbedaan suhu pada bagian mesin tetas. Biasanya bagian tengah cenderung lebih panas dibanding area di dekat dinding atau jendela.
Hasil penetasan biasanya akan tetap baik selama perbedaan suhu tidak lebih dari 2°C. Oleh karena itu, dianjurkan untuk memutar telur setiap hari. Dimulai dari hari ke-4 sampai hari ke-17 agar telur mendapat panas lebih merata.
Material rak yang dianjurkan yaitu dari bahan alumunium. Bahan ini dapat membantu meratakan panas pada telur, tidak seperti bahan plastik atau kawat besi yang cenderung sulit menyebarkan panas.
Suhu penetasan telur ayam memang memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam proses penetasan telur. Namun, dengan memperhatikan beberapa tips di atas proses pengaturan suhu dapat lebih sesuai dan penetasan dapat berhasil dengan baik.
Selain itu, pastikan Anda mendapat telur berkualitas seperti dari Indofarm. Tersedia berbagai macam telur berkualitas yang diternak langsung oleh peternak profesional.