Tahukah Anda bahwa telur juga dapat menjadi sumber infeksi bakteri Salmonella? Bakteri Salmonella pada telur ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diare, muntah, dan demam tinggi. Bakteri ini banyak menyerang anak-anak, orang tua, dan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Padahal, seperti yang kita ketahui telur merupakan salah satu bahan makanan yang sering dikonsumsi di berbagai negara di seluruh dunia. Lantas, bagaimana caranya untuk menghindari bakteri tersebut saat mengkonsumsi telur?
Yuk langsung saja kita bahas apa itu bakteri salmonella, apa bahayanya, dan cara menghindarinya.
Baca Juga: Jangan Makan Telur Organik Sebelum Tahu Hal Ini!
Salmonella adalah genus bakteri Gram-negatif yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada manusia dan hewan. Ada lebih dari 2.600 jenis bakteri Salmonella yang telah diidentifikasi, dengan beberapa jenis yang dapat menyebabkan infeksi yang serius pada manusia.
Salmonella sering ditemukan pada makanan yang tidak diolah dengan baik, seperti daging mentah, telur yang belum dimasak, produk susu yang tidak dipasteurisasi, dan produk-produk yang terkontaminasi dengan kotoran hewan atau manusia.
Bakteri ini juga dapat ditemukan pada hewan peliharaan, terutama pada reptil seperti kura-kura, ular dan iguana.
Secara umum, pencegahan infeksi Salmonella dapat dilakukan dengan memastikan makanan yang dikonsumsi sudah dimasak sempurna, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah menangani makanan, dan menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi atau kotoran hewan.
Ada berbagai macam efek negative yang ditimbulkan oleh bakteri Salmonella apabila menginfeksi manusia. Berikut adalah beberapa bahaya bakteri Salmonella bagi kesehatan:
1. Infeksi Salmonellosis
Infeksi Salmonellosis adalah infeksi bakteri Salmonella pada saluran usus yang dapat menyebabkan gejala seperti:
Selain itu, infeksi bakteri Salmonella juga dapat menyebabkan gejala lain seperti kelelahan, sakit kepala, demam tinggi, dehidrasi, dan kedinginan. Gejala-gejala ini biasanya timbul dalam waktu 12-72 jam setelah terpapar bakteri Salmonella dan dapat berlangsung hingga beberapa hari atau bahkan minggu.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan yang sesuai.
Penting untuk memperhatikan gejala infeksi bakteri Salmonella dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain. Perhatikan juga telur yang dikonsumsi untuk mencegah infeksi Salmonella akibat Salmonella pada telur.
2. Komplikasi Sistem Pencernaan
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella juga dapat menyebabkan komplikasi pada sistem pencernaan seperti gastroenteritis, kolitis, dan gastroenteritis akut.
Gastroenteritis adalah inflamasi pada saluran pencernaan, sedangkan kolitis adalah inflamasi pada usus besar. Gastroenteritis akut adalah kondisi di mana terjadi diare yang parah dan dehidrasi.
3. Sepsis
Sepsis adalah infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan organ-organ vital tidak berfungsi. Bakteri Salmonella dapat menyebabkan sepsis pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang tua, bayi, atau orang yang menderita penyakit kronis.
4. Reaktivasi pada Orang yang Terinfeksi Sebelumnya
Orang yang pernah terinfeksi Salmonella dapat mengalami reaktivasi bakteri pada masa depan. Hal ini dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan infeksi awal, seperti diare dan mual.
Untuk mendapatkan telur yang bebas bakteri Salmonella, Anda bisa memilih Telur Indofarm yang dihasilkan secara higenis dan organik di peternakan kami sendiri. Cek halaman produk Telur Indofarm untuk informasi lebih lanjut.
Salmonella adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia yang disebut salmonellosis. Bakteri ini dapat ditemukan pada berbagai jenis makanan, termasuk pada telur.
Telur dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella selama proses produksi, pengolahan, dan penyimpanan.
Salmonella pada telur dapat masuk melalui beberapa faktor dan proses berikut ini:
1. Kondisi Sanitasi yang Buruk
Telur yang diproduksi dalam lingkungan yang tidak bersih dan tidak terjaga kebersihannya dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Hal ini dapat terjadi jika kotoran atau bahan organik lainnya terkena pada kulit telur selama proses produksi.
2. Telur Retak atau Pecah
Telur yang retak atau pecah dapat membuka jalan bagi bakteri Salmonella masuk ke dalam telur dan menginfeksi bagian dalam.
3. Kontaminasi Lingkungan
Lingkungan di sekitar peternakan ayam, gudang penyimpanan, dan fasilitas pengolahan telur dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. Jika telur terpapar oleh bakteri ini selama proses produksi, maka telur tersebut dapat terkontaminasi.
4. Kontaminasi Silang
Bakteri Salmonella dapat berpindah dari satu bahan makanan ke bahan makanan yang lain melalui alat-alat dapur, alat pengolahan makanan, dan peralatan makanan.
Jika alat atau peralatan yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella digunakan untuk memproses telur, maka telur tersebut dapat terkontaminasi juga.
Setelah telur terkontaminasi oleh bakteri Salmonella, bakteri tersebut dapat masuk ke dalam bagian dalam telur melalui pori-pori kulit telur. Bakteri Salmonella kemudian dapat berkembang biak di dalam telur dan dapat tetap hidup bahkan setelah telur dimasak.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan telur matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi Salmonella.
Bakteri Salmonella pada telur, telah diketahui menyebabkan berbagai penyakit yang merugikan bagi manusia. Oleh karenanya, penting sekali untuk memilih telur yang tidak terkontaminasi Salmonella seperti berikut ini:
1. Periksa Tanggal Kadaluarsa Telur
Pastikan untuk memilih telur yang masih dalam masa simpan yang aman dan belum melewati tanggal kadaluarsanya.
2. Perhatikan Kondisi dan Kemasan Telur
Perhatikan apakah terdapat telur yang yang retak atau pecah dalam kemasan karena ini dapat meningkatkan risiko kontaminasi Salmonella.
3. Cek Label
Beberapa produsen menandai telur yang telah diuji dan dikonfirmasi bebas Salmonella. Cari label seperti “telur yang teruji bebas Salmonella” pada kemasan.
4. Membeli Telur dari Peternakan yang Terpercaya
Telur dari peternak yang terpercaya dan memenuhi standar sanitasi yang baik lebih mungkin untuk bebas dari kontaminasi Salmonella.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai cara memilih telur yang baik dan segar, cek artikel berikut “10 Ciri Telur Ayam yang Baik, Segar dan Normal“.
Setelah membelinya, bagaimana cara memasak atau mengolah telur yang benar agar bisa terhindar dari bakteri Salmonella?
Sangat penting untuk memasak telur dengan baik untuk membunuh bakteri Salmonella dalam telur dan menghindari risiko keracunan makanan. Berikut ini adalah beberapa tips untuk memasak telur dengan baik agar bakteri Salmonella terbunuh sempurna:
1. Masak Telur Sampai Matang
Pastikan telur matang secara menyeluruh, karena bakteri Salmonella tidak dapat bertahan pada suhu yang tinggi. Telur matang dapat diidentifikasi dari putih dan kuning telurnya yang telah membeku dan menjadi padat.
Biasanya dibutuhkan sekitar 7-10 menit untuk merebus telur, dan 5-6 menit untuk menggoreng telur sampai matang.
2. Hindari Telur Mentah atau Setengah Matang
Jangan mengonsumsi telur mentah atau setengah matang, karena ini dapat menyebabkan risiko terkena bakteri Salmonella. Jika Anda suka telur dadar, pastikan untuk memasaknya sampai matang.
3. Masak Telur di Suhu yang Tepat
Pastikan suhu saat memasak telur mencapai setidaknya 71 derajat Celsius. Ini adalah suhu yang tepat untuk membunuh bakteri Salmonella dan mencegah keracunan makanan.
Untuk informasi mengenai berapa lama merebus telur yang matang, cek artikel berikut “Berapa Menit Merebus Telur yang Matang & Mudah Dikupas?“.
Dalam rangka meminimalkan risiko keracunan makanan, pastikan untuk mengikuti tips di atas ketika memasak telur. Selain itu, pastikan juga untuk membeli telur dari sumber yang terpercaya dan menyimpan telur dengan benar di dalam kulkas.
Untuk bisa mendapatkan telur yang bebas bakteri salmonella, pastikan Anda mendapatkan telur dari peternakan terpercaya. Indofarm memiliki peternakan yang dioperasikan secara higenis dan organik, sehingga aman dari bakteri dan bahan kimia berbahaya.
Cek halaman produk kami untuk informasi mengenai Telur Omega 3 lebih lanjut.