Ayam kampung dan ayam ras (ayam broiler) sama-sama nikmat, tetapi masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Jika Anda memperhatikan karakteristik daging ayam kampung, perbedaan rasa, tekstur, hingga kandungan gizinya dapat sangat terasa.
Jika dibandingkan dengan ayam ras, ayam kampung memang memiliki ciri khusus, mulai dari tekstur daging, warna, hingga kandungan lemaknya. Untuk membantu Anda menentukan pilihan yang tepat, simak informasinya berikut ini!
Dari tekstur hingga kandungan lemak, berikut perbedaan utamanya:
Daging ayam kampung cenderung lebih liat, padat, dan sedikit alot. Hal ini terjadi karena ayam kampung biasanya lebih aktif bergerak untuk mencari makanannya sendiri, dan tumbuh dengan waktu yang lebih lama.
Sementara itu, ayam ras memiliki tekstur yang lebih lunak dan mudah matang. Sebab, ayam broiler biasanya dibesarkan secara intensif dengan pakan bernutrisi tinggi dan proses pemeliharaan singkat.
Dari sisi rasa, daging ayam kampung sering dianggap lebih gurih dan kaya. Proses pertumbuhannya yang lebih alami tanpa terlalu banyak campur tangan manusia membuat dagingnya memiliki aroma yang khas dan rasa yang lebih autentik.
Di sisi lain, ayam ras memiliki rasa yang lebih netral, sehingga lebih fleksibel untuk berbagai jenis masakan. Bumbu dapat lebih mudah meresap tanpa terhalang rasa alami yang terlalu dominan.
Daging ayam kampung umumnya lebih gelap atau kemerahan karena kandungan hemoglobin yang lebih tinggi. Warna gelap ini menandakan adanya kandungan zat besi yang lebih besar.
Sementara itu, daging ayam ras cenderung lebih cerah dan pucat. Namun, hal ini bukan berarti kandungan gizinya buruk, hanya saja komposisinya berbeda dibandingkan ayam kampung.
Ayam kampung memiliki lemak yang relatif lebih sedikit dan kulitnya tidak mudah sobek. Sehingga, daging ayam kampung terasa lebih padat, walaupun sedikit lebih alot.
Sebaliknya, ayam ras umumnya memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi. Anda akan melihat bagian kulitnya lebih mudah sobek dan terasa lebih lembek, dan dapat menghasilkan rasa yang gurih saat dimasak.
Tidak bisa dipungkiri, karakteristik daging ayam kampung membuatnya punya sejumlah keunggulan unik yang membuatnya digemari pecinta kuliner tradisional, di antaranya yaitu:
Karena tumbuh secara alami dan lebih lama, ayam kampung mendapatkan asupan makanan yang lebih bervariasi dari lingkungan sekitar. Ini yang membuat Daging Ayam Kampung Lebih Sehat dan Bergizi.
Selain itu, ayam kampung juga memiliki ketahanan lebih kuat terhadap penyakit, yang menunjukkan bahwa ayam ini cenderung lebih sehat secara alami.
Jika Anda penggemar masakan tradisional seperti soto, opor, atau sup ayam kampung, pasti sudah tahu betapa nikmatnya aroma dan rasa daging ayam kampung yang khas, yaitu lebih kenyal dan gurih.
Bahkan tanpa banyak bumbu, rasa dagingnya sudah terasa mantap. Ini tentunya menjadi nilai plus jika Anda ingin menghadirkan cita rasa yang autentik.
Tentu saja, tidak ada produk yang sempurna. Meskipun daging ayam kampung cenderung unggul dalam rasa dan gizi, berikut kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Proses pemeliharaan ayam kampung yang lebih lama dan lebih alami membuat harganya cenderung lebih mahal dibanding ayam ras.
Alasan mengapa harganya mahal yaitu karena ayam kampung perlu waktu budidaya dan pemeliharaan yang lebih panjang.
Karena proses ternak yang lebih kompleks dan tidak sebanyak ayam ras, pasokannya di pasar bisa jadi terbatas dan sulit ditemukan.
Bagi Anda yang membutuhkan pasokan daging ayam kampung segar dan berkualitas dengan jaminan proses pemeliharaan yang terkontrol, Indofarm hadir sebagai solusi.
Kami berfokus pada penyediaan produk unggas berkualitas sesuai dengan karakteristik daging ayam kampung terbaik. Hubungi kami atau kunjungi halaman produk dan blog untuk informasi lainnya!