Telur infertil kini tengah ramai diperbincangkan karena harga per satu kilonya yang dibanderol dengan harga miring di pasaran. Meskipun begitu, jenis telur ini juga banyak diperdebatkan karena memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan.
Pasalnya pemerintah juga telah lama melarang keberadaan telur ini karena termasuk jenis telur yang gagal produksi saat pembibitan tunas ayam atau breeding. Sehingga telur ini tidak bisa menghasilkan anak ayam karena gagal menetas.
Lantas, apa sih sebenarnya telur gagal menetas atau infertil itu? Dan apakah jenis telur ini berbahaya untuk kesehatan? Yuk simak penjelasan lengkapnya melalui informasi di bawah ini!
Baca Juga: 10 Ciri Telur Ayam yang Baik, Segar dan Normal
Telur kosong atau infertil merupakan telur yang tidak dapat menetas secara natural, karena tidak dibuahi oleh ayam pejantan. Dimana telur ini masuk ke dalam golongan telur ayam HE (hatched egg) yang telah melalui proses penetasan lewat mesin penetas, namun gagal menetas dalam prosesnya.
Diketahui, terdapat dua jenis telur dalam industri perunggasan, yaitu telur konsumsi dan telur bertunas. Untuk menghasilkan telur konsumsi, ayam betina dikumpulkan pada peternakan yang berfokus pada produksi telur tanpa digabung dengan ayam jantan.
Sedangkan, terdapat sejumlah ayam di peternakan yang difokuskan untuk produksi daging. Dimana ayam betina dan ayam jantan disatukan agar terjadi pembuahan. Telur yang dihasilkan oleh ayam betina inilah yang disebut dengan telur bertunas.
Yang menjadi penyebab telur tanpa embrio adalah apabila telur bertunas mengalami kegagalan saat penetasan meskipun sudah dieramkan. Biasanya telur yang gagal menetas ini dianggap sebagai produk tak terpakai atau produk buangan dari ternak pembiakan ayam.
Pada dasarnya, antara telur ayam biasa dan telur infertil umumnya memiliki kandungan yang sama. Sehingga tidak terdapat faktor yang membahayakan jika mengonsumsi kedua telur tersebut.
Kendati demikian, jenis telur yang mengalami gagal pembuahan atau infertil bisa menyebabkan bahaya terkait dengan masa simpannya. Sebab, telur jenis ini memiliki waktu konsumsi yang sangat singkat. Sehingga membuatnya menjadi tidak layak konsumsi.
Selain itu, telur ini juga dinilai lebih cepat membusuk dibandingkan dengan telur ayam biasa karena telah berada di pusat pembibitan terlalu lama. Bahkan telur ini hanya mampu bertahan hingga tujuh hari saja.
Tak berhenti disitu, ada sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa perbedaan suhu telur dengan termometer inkubator pada telur infertil bisa menyebabkan sarang perkembangbiakan bakteri dan jamur. Sehingga, telur ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
Selain karena mengandung bakteri dan jamur, telur ini juga bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan, seperti diare, muntah-muntah, atau gangguan pencernaan lainnya.
Penting juga untuk diingat, bahwa setelah Anda membeli telur, jangan lupa untuk mencuci cangkangnya dengan air bersih terlebih dahulu, karena biasanya untuk menghindari adanya bakteri dan jamur pada permukaan telur, maka disemprotkan dengan bahan kimia.
Sehingga, jika tidak dicuci saat hendak memasak telur, kemungkinan tangan atau cangkang telur yang terkontaminasi bahan kimia bisa mengenai isi telur. Dimana telur yang dimasak dengan kontaminasi bahan kimia bisa berpotensi menyebabkan kanker di kemudian hari.
Baca Juga: Awas! Waspadai Bahaya Makan Telur dan Perhatikan Batasannya
Memang agak sulit untuk membedakan antara telur ayam biasa dengan telur tak subur atau infertil, sebab keduanya memiliki ciri yang serupa.
Meskipun begitu, terdapat beberapa ciri-ciri yang cukup kentara, untuk mengetahuinya, yakni telur infertil memiliki bercak pada kuning telur dan biasanya ada titik merah pada bagian dalam telur saat dibuka.
Selain itu, telur yang gagal mengalami pembuahan atau infertil cenderung memiliki cangkang telur yang berwarna pucat atau terlampau putih.
Tak hanya itu saja, ketika telur tersebut dicampur, umumnya terlihat tidak homogen. Hal ini jauh berbeda dengan telur fertil yang memiliki warna seragam.
Memang begitu sulit untuk membedakan antara telur infertil dengan telur normal secara kasat mata. Tetapi, ada beberapa cara khusus yang bisa Anda lakukan untuk membedakan keduanya supaya tidak salah konsumsi, di antaranya meliputi:
Dengan begitu banyaknya risiko kesehatan yang bisa terjadi karena konsumsi telur infertil, maka sudah sepatutnya bagi Anda untuk kembali selektif dalam memilih telur untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Apa Beda Telur Omega 3, Telur Ayam Kampung dan Biasa?
Dengan ciri-ciri fisik yang mudah diketahui, maka pilihlah telur yang memiliki kualitas baik dan fresh supaya lebih aman untuk dikonsumsi serta memberikan nutrisi yang baik untuk tubuh.
Salah satunya adalah dengan memilih konsumsi telur yang diperkaya dengan omega-3 seperti telur ayam kampung, telur hijau, dan telur omega biasa. Dimana ketiga telur ini memiliki kandungan protein yang bagus serta kandungan gizi yang baik untuk tubuh.
Alih-alih mengonsumsi telur infertil, sebaiknya Anda memilih telur omega-3 dari produksi peternakan sendiri, yang cenderung lebih fresh dan memiliki kualitas yang bagus.
Segera dapatkan telur omega 3 fresh dari Indofarm. Cek berbagai kelebihan produk Indofarm di sini!