Alergi bisa terjadi pada siapa saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Gejala alergi juga tidak selalu muncul karena terkadang juga bisa pergi begitu saja. Sama halnya dengan alergi telur yang juga bisa terjadi kapan saja dan membaik dengan sendirinya.
Tapi alergi juga bisa hilang, misalnya alergi yang terjadi pada anak-anak kemudian menghilang seiring dengan usianya yang bertambah. Alergi pada telur bisa disebabkan oleh bagian kuningnya saja, putihnya saja atau, telur secara utuh.
Baca Juga: Apakah Telur Bisa untuk Mengatasi Asam Lambung?
Alergi telur merupakan jenis alergi yang berasal dari makanan dan yang paling umum terjadi, biasanya pada anak-anak.
Bagi anak yang memiliki alergi pada makanan ini maka sistem kekebalan tubuhnya keliru dalam mengidentifikasi kandungan protein, yang ada pada telur dan menganggapnya sebagai sesuatu yang berbahaya.
Pada saat seorang anak memakan telur yang mengandung protein, maka sistem kekebalan pada tubuhnya akan merespons dengan cara melepaskan histamin dan melepaskan bahan kimia yang lainnya.
Hal itulah yang pada akhirnya memicu munculnya reaksi alergi yang bisa melibatkan gejala yang pada akhirnya, dapat berpotensi mengancam nyawa.
Siapapun bisa terkena alergi telur apa saja dan mengembangkan alergi tersebut, tapi sebagian orang mempunyai peluang lebih besar terkena alergi dibanding yang lainnya. Faktor risiko dari seseorang yang bisa terkena alergi diantaranya yaitu:
Biasanya anak alergi telur adalah yang paling sering mengalaminya, karena alergi ini memang paling sering menyerang anak-anak. Dari hasil penelitian dihasilkan bahwa sebanyak 2% anak-anak di Negara Amerika mengalami alergi ini.
Namun kebanyakan dari anak ini mampu mengatasi alergi tersebut dengan baik saat usianya sudah menginjak remaja, misalnya mulai usia 16 tahun.
Bagi anak yang memiliki kondisi kulit tertentu khususnya eksim juga lebih mungkin terkena alergi pada makanan ini.
Jika salah satu dari orang tua atau kedua orang tua memiliki alergi telur orang dewasa, maka anaknya kemungkinan besar bisa terkena alergi juga.
Riwayat keluarga yang memiliki kondisi alergi lainnya, seperti misalnya alergi yang hanya musiman juga bisa meningkatkan risiko terkenanya alergi pada anak.
Perlu diketahui juga bahwa alergi ini bisa berasal dari bagian telur mana saja. Seseorang yang memiliki alergi pada telur biasanya akan bereaksi pada kandungan protein yang terkandung pada bagian putih telurnya, yang dikenal dengan sebutan albumen.
Apabila anak Anda terkena gangguan kesehatan ini ketika makan telur, maka kemungkinkan dokter akan menyarankan untuk menghindari telur secara penuh. Memisahkan bagian kuning telur dan putih telur akan lebih sulit, sehingga anak tersebut sebaiknya tak usah makan telur sama sekali.
Gejala dan ciri-ciri seseorang yang memiliki alergi pada telur itu berbeda-beda, reaksinya bisa muncul setelah orang tersebut makan telur baik ringan ataupun parah. Selain itu jenis reaksi alerginya bervariasi dan tidak sama pada setiap orang.
Salah satu gejala dari alergi yang paling sering terjadi adalah biduran. Munculnya bercak merah di kulit yang membuat wajah menjadi bengkak atau bagian tubuh lain yang membengkak, setelah makan telur. Gejala dengan alergi ringan yaitu:
Untuk sejumlah kasus seseorang yang memiliki alergi ini bisa juga mengalami reaksi yang parah termasuk pada anak-anak. Jenis reaksinya pun bisa berkembang dengan cepat dan secara langsung memengaruhi sistem di dalam tubuh sekaligus.
Tak hanya gejala yang ringan saja tapi anafilaksis juga bisa menimbulkan suatu gejala yang bahkan bisa mengancam nyawa. Untuk gejala yang efeknya parah bisa dilihat dari ciri berikut:
Untuk gejala dari dampak alergi yang terbilang parah ini harus diobati dan diatasi secara langsung, misalnya dengan memberikan dosis epinefrin yang cara penggunaannya adalah dengan menyuntikannya pada tubuh.
Telur bisa terdapat pada jenis makanan/minuman apapun bahkan sering kali di jenis makanan yang tidak diduga sebelumnya. Apalagi sekarang ada banyak jenis makanan baru, seperti makanan yang dipanggang misalnya kue panggang yang mengandung telur.
Ketahui juga apa saja olahan makanan yang biasanya mengandung telur yang sering tak terduga:
Jenis-jenis olahan makanan yang mengandung telur tersebut harus dihindari oleh orang yang memiliki alergi telur.
Baca Juga: Ingin Menurunkan Kolesterol? Ini Caranya
Dengan mengetahui apa saja ciri dan gejala alergi telur serta makanan yang kemungkinan besar mengandung telur, orang-orang yang memiliki alergi ini harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi dan memilih jenis makanan tertentu.
Telur Indofarm yang dihasilkan dari peternakan sendiri yang dijalankan secara organik dan higenis. Oleh karenanya, Telur Indofarm bebas dari bahan kimia dan bakteri salmonella. Selain itu, kandungan omega-3 yang dimilikinya juga tinggi.
Yuk, langsung kunjungi halaman produk Indofarm untuk informasi Telur Indofarm lebih lanjut!