Telur adalah sumber protein yang sangat bagus bagi tubuh. Bahan makanan yang satu ini sangat mudah diperoleh dan cara pengolahannya juga praktis. Namun, bolehkah penderita stroke makan telur yang dinilai kaya akan nutrisi serta protein ini?
Tentunya penderita penyakit stroke harus benar-benar menjaga pola makan mereka. Penting sekali bagi mereka untuk lebih teliti dalam memilih jenis makanan yang dikonsumsi secara rutin. Mari cari tahu apakah konsumsi telur terbilang aman bagi penderita stroke.
Pasien yang menderita penyakit stroke memang perlu menjaga pola makan. Meskipun mungkin banyak pantangan dalam urusan makan, namun asupan gizi penderita stroke tetap harus diperhatikan. Terutama untuk kebutuhan protein yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh penderita stroke.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur memang bisa meningkatkan adanya risiko penyakit stroke. Namun ada juga beberapa penelitian yang justru membuktikan bahwa konsumsi telur tidak berhubungan langsung dengan risiko stroke pada tubuh seseorang.
Secara spesifik, konsumsi telur lebih berpengaruh pada meningkatnya risiko penyakit kolesterol. Terutama pada orang yang menderita penyakit diabetes. Namun hal ini tetap tidak bisa digeneralisasikan pada semua individu.
Berhubungan dengan kadar kolesterol, telur merupakan jenis makanan yang memang bisa meningkatkan kadar kolesterol. Hanya saja bukan berarti konsumsi telur secara langsung akan meningkatkan risiko stroke atau membahayakan kondisi penderita stroke.
Sebenarnya bolehkah penderita stroke makan telur atau tidak masih menjadi sebuah kontroversi. Namun menurut AHA (American Heart Association), telur menjadi salah satu jenis bahan makanan yang konsumsinya perlu dibatasi. Terutama bagi pasien stroke karena ada risiko meningkatkan kadar kolesterol.
British Heart Foundation juga menyebutkan bahwa konsumsi telur masih dianggap aman. Hanya saja konsumsinya harus seimbang dan diperhatikan agar tidak memberi dampak buruk.
Kemudian The Danish Heart Association menambahkan bahwa telur tidak hanya memiliki kandungan kolesterol. Di dalam telur juga terdapat aneka jenis protein dan vitamin yang bagus bagi tubuh. Termasuk bagi penderita penyakit kardiovaskuler yang membutuhkan asupan protein.
Selama dikonsumsi dalam batas aman maka hal ini tidak akan menimbulkan masalah. Apalagi jika pasien stroke tetap mendapatkan kontrol dan pemantauan dari tenaga kesehatan.
Meskipun dinilai tidak ada pengaruh langsung terhadap risiko penyakit stroke, namun konsumsi telur tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Sebaiknya pahami dulu kandungan yang terdapat pada satu butir telur untuk mengetahui berapa batasan konsumsinya.
Satu butir telur memiliki bagian kuning yang mengandung kurang lebih 237 mg kolesterol dan 250 mg fosfatidilkolin. Menurut rekomendasi Australian Heart Foundation, konsumsi telur pada pasien stroke sebaiknya tidak boleh lebih dari 6 butir telur per minggu.
Beberapa ahli juga menyarankan konsumsi telur pada penderita stroke bisa lebih aman jika diambil bagian putihnya saja. Putih telur punya kandungan protein yang tinggi dan tidak mengandung kolesterol.
Selain itu, penderita stroke juga sebaiknya tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang demi menjaga kesehatannya. Cara pengolahan setiap jenis makanan juga harus diperhatikan agar tidak memberi dampak buruk bagi penderita stroke. Misalnya dengan mengurangi pemakaian minyak.
Jadi, bolehkah penderita stroke makan telur? Jawabannya masih boleh asalkan cara konsumsi dan porsinya diperhatikan. Selain itu pastikan untuk memberi telur berkualitas terbaik agar kandungan nutrisinya masih lengkap. Pasokan telur dengan kualitas terbaik kini bisa Anda dapatkan dari Indofarm.
Mulai dari Telur Omega 3 hingga Telur Hijau Ayam Hitam, kualitasnya terjamin karena penerapan quality control yang ketat. Saran terbaik bagi Anda, segera hubungi Indofarm untuk mendapatkan protein dari putih telur berkualitas prima!